Kapitalisme; ancaman besar bagi bangsa

Sistem kapitalisme secara nyata secara sistematis telah membunuh rakyat karena berhasil memiskin rakyat dan membuat mereka menderita. Kemiskinanlah yang jelas akan mengancam sendi kehidupan rakyat termasuk ancaman kekacauan sosial akibat kesenjangan ekonomi. 

Kapitalisme gagal menciptakan dan menggerakkan ekonomi riil yang menjadi sumber penghasil rakyat. Kebijakan neo liberal yang mencabut subsidi yang sesungguhnya merupakan hak rakyat lewat instrument privatisasi kesehatan dan pendidikan telah menambah beban rakyat.

Sistem neo liberal yang dianut pemerintah juga telah menjadi jalan perampokan bagi kekayaan alam Indonesia. Privatisasi dengan alasan investasi asing dan pasar bebas telah merampas kekayaan tambang minyak, emas, batu bara, hutan, dan air yang sesungguhnya adalah milik rakyat. Kekayaan alam yang seharusnya merupakan berkah bagi rakyat dan untuk kepentingan rakyat banyak, dirampok oleh perusahaan swasta nasional maupun asing untuk kepentingan segelintir orang.
Sistem kapitalis dengan sistem politik demokrasinya juga bukan hanya sekedar ancaman tapi telah sukses memecahbelah Indonesia, dengan lepasnya Timor Timur dengan alasan menentukan nasib sendiri sebagai hak demokrasi. Aceh, Papua, dan beberapa wilayah lain akan terancam lepas dengan alasan hak demokrasi : menentukan nasib sendiri.

Walhasil, adanya kemungkinan perubahan mendasar (radikal) dalam sejarah masyarakat yang dinamis secara historis dan realita sesuatu yang tidak terelakkan. Tentu demikian juga dimasa yang akan datang. Ketika masyarakat melihat, system yang mereka anut sekarang tidak bisa memenuhi harapan mereka, tentu wajar saja kalau masyarakat menginginkan perubahan yang mendasar dari sistem itu.

Justru patut dipertanyakan pihak-pihak yang justru menolak perubahan mendasar ke arah yang baik berdasarkan syariah Islam, sembari ngotot mempertahankan system lama yang usang dan buruk yang merupakan warisan penjajah. Merekalah yang berpikir jumud dan tidak rasional, atau mereka merupakan agen penjajah yang berupaya keras mempertahankan penjajahan kapitalisme untuk kepentingan Tuan Besar Imperialisme mereka!
By Fikri

1 comment:

  1. IBRAHIM ISA
    Selasa, 23 Agustus 2011
    -----------------------

    Sdr Fikri,

    Di dunia ini bisa disaksikan berlakunya pelbagai sistim ekonomi dan kenegaraan. Yang utama adalah sistim kapitalisme dengan berbagai variasinya dan yang satunya adalah sistim sosialis dengan pelbagai variasinya.
    (Pernah) Ada Uni Sovyet dan negeri-negeri Sosialis Eropah Timur, yang memberlakukan sistim ekonomi sosilais, tapi sekaraang sudah punah dan digantikan dengan sistim ekonomi kapitalis.
    Dewaaini di mancanegara berlangsung sistim ekonomi sosialis dengan pelbagai varisinya, seperti yang berlangsung di Tiongkok, Vietnam, Kuba dan Korea Utara.
    Ada negeri-negeri, terutama di Amerika Latin yang sedang mentrapkan sistim ekonomi sosialis di negerinya masing-masing yang selama ini memberlakukan sistim ekonopmi kapitalis,

    Bicara soal sistim kenegaraan, kiranya yang utama ada di dunia deasa ini, pada pokoknya dua sistim. Pertama, sistim demokrasi dengan pelbagai variasinya. Sistim satunya lagi adalah sistim diktatur dengan pelbagai variasinya.

    Negeri-negeri yang menyatakan dirinya negara Islam, pada pokoknya mentrapkan sitim ekonomi kapitalis dan sistim kenegaraannya adalah sistim diktatur atau otoriter dengan pelbagai
    variasinya.

    Saya ingin mendengar penujelasan dari Sdr Fikri mengenai negeri yang mempraktekkan SYARIAH ISLAM, bagaimana dalam prakteknya sistim ekonomiunya dan bagaimana pula sistim kenegaraannya.
    Lebih baik lagi kalau bisa dikemukakan contohnya praktek negara Islam yang
    sudah mempraktekkan Syariah Islam dan sukses-sukses yang sudah dicapainya.

    Salam takzim
    Ibrahim Isa, Publisis, Sekretaris St Wertheim, Amsterdam, 23 Agustus 2011.

    ReplyDelete