Demokrasi memang menjijikan. Belajar dari pengalaman sebelumnya kenaikan anggaran untuk fasilitas wakil rakyatnya tidak ada relevansinya dengan kepentingan rakyat. Buktinya, DPR justru banyak mensahkan kebijakan yang menambah derita rakyat. Disisi lain, tidak peduli dengan persoalan nyata rakyat seperti kemiskinan, penggangguran, kebobrokan pelayanan transportasi, kesehatan dan pendidikan.
Meskipun telah diprotes oleh banyak pihak pembangun gedung DPR senilai lebih dari 1 trilyun dengan gigih dipertahankan oleh sebagian wakil rakyat. Tidak hanya itu DPR RI Juga mengusulkan kenaikan anggaran dari 3,025 trilyun menjadi 3,5 trilyun untuk tahun anggaran 2012, naik 16 % (480 milyar).
Semua ini semakin menunjukkan kepada kita fakta yang nyata bahwa demokrasi yang mengklaim wakil rakyat, berkerja untuk kepentingan rakyat hanyalah dusta belaka.
Pada level internasional, kebobrokan demokrasi tidak kalah menjijikannya. Sikap hipokrit negara-negara yang mengklaim kampiun demokrasi sudah demikian menjijikkan. Di Prancis, mulai senin (11/04) larangan pemakaian niqab (cadar ) mulai berlaku. Perempuan yang tidak mengindahkan larangan ini akan dikenakan denda.
Di satu sisi mereka mengagung-agungkan kebebasan beragama, di sisi lain mereka justru melarang muslimah untuk menjalankan keyakinan agamanya untuk menggunakan burqa.
Sama hipokritnya ketika negara-negara poros imperilis membombardir Libya dengan alasan melindungi rakyat Libya dari diktator Qodzafi. Padahal selama puluhan tahun Barat diam dengan kebengisan Qadzafi, berhubungan baik dengan Qodzafi, menjual senjata kepada rezim bengis ini. Kenapa pula mereka tidak membombardir negara Zionis Israel yang telah membunuh umat Islam di Palestina secara sistematis hingga kini.
Demokrasi memang menjijikkan, karena itu sungguh aneh kalau masih ada umat Islam yang mengagung-agungkan sistem ini.
By Fikri
By Fikri
No comments:
Post a Comment